Scrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace LayoutsScrolling Glitter Text Generator & Myspace Layouts
Kamis, 17 Maret 2011

PENGANDALIAN PESAWAT TANPA AWAK


Akhirnya Indonesia bisa menciptakan pesawat tanpa awak. Ini menunjukkan babak awal kemajuan putra bangsa dalam menguasai teknologi mutakhir.
Srinti, pesawat tanpa awak hasil ciptaan putera bangsa ini diperkenalkan pada R&D Ritech Expo 2010, Sabtu (21/08/2010). Srinti adalah pesawat kelima yang telah dibuat badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) karena sebelumnya telah ada pelatuk, wulung, gagak, dan alap-alap Seperti dilansir Kompas (21/08/2010).
Namun, walaupun sudah 5 pesawat tanpa awak yang diciptakan, baru Srinti yang akan diberdayagunakan oleh pemerintah. Pesawat tanpa awak ini rencanya akan digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Pada bulan November nanti untuk pengawasan zona laut terluar Indonesia. Hal ini  bertujuan agar tidak terjadi lagi penerobosan kapal-kapal asing.
Srinti berbahan bakar methanol seperti yang dipakai di pesawat aero modelling. Jarak pengendalian maksimum Srinti adalah 45 km. Pengendalian pesawat menggunakan Ground Control Station (GCS).
GCS terdiri dari remote control yang digunakan saat lepas landas dan mendarat. Saat di udara Srinti bergerak autonomus, sesuai titik-titik yang telah ditentukan di komputer. Pergerakan peswat ini menggunakan software Dynamic c# dengan prosesor Rabbit 4000 yang telah dikembangkan oleh tim BPPT.
Kita berharap semoga pesawat tanpa awak ini terus berkembang dan bisa dipersenjatai sehingga bisa dimanfaatkan maksimal oleh pemerintah tidak  hanya pada Kementrian Kelautan dan Perikanan tapi juga di militer dalam menjaga batas wilayah dan kedaulatan Indonesia sehingga Indonesia bisa disegani dan tidak di lecehkan terus menerus oleh Negara tetangga.


Ini pengembangan yang kelima, sebelumnya ada Pelatuk, Wulung, Gagak, dan Alap-alap. Namun, walaupun sudah lima pesawat yang diciptakan, baru Srinti yang akan diberdayagunakan oleh pemerintah. Belum ada yang dipakai, baru Srinti ini yang rencananya akan dipakai pemerintah,” ujar Armanto, salah seorang engineer lainnya.
Rencananya, pada bulan November nanti Srinti akan digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan zona laut terluar Indonesia. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi lagi penerobosan kapal-kapal asing.

0 komentar:

Posting Komentar